animasi kupu-kupu terbang

Rabu, 05 Februari 2014

Mengejar Cita-Cita

Di pagi hari yang cerah dina membuka pintu jendela rumahnya, ia melihat beberapa burungyang sedang berkicau, ia pun termenung dengan berpikir bagaimana nasibnya dimaa depan nanti ”apakah aku nantinya bisa menjadi orang yang sukses” tanyanya dalam hati , dan aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan kerja kerasku sendiri. Tiba-tiba ibunya memanggil dina..? iya bu! Kenapa kamu termenung nak, ada apa? Tidak ada apa-apa bu. Kalau begitu kamu bisa bantu ibu?. Setelah membantu ibunya dina termenung kembali untuk kedua kalinya “pokoknya aku harus menjadi orang yang sukses” katanya dalam hati. Matahari mulai terbit jam sudah menunjukkan pukul 07.00 wib. Dina mulai menyandangkan tas dan memakai sepatu dengan terburu-buru untuk pergi ke sekolah dan ia pamit kepada kedua orang tuanya sambil mencium tangan ibu dan bapaknya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan temannya, lalu ia bertanya kepada temannya “do apakah kamu memiliki cita-cita?” ya saya memiliki cita-cita yaitu ingin menjadi pengusaha yang sukses, “kalau cita-citamu ingin menjadi apa?kalau aku ingin menjadi .. dina pun terdiam dan tersenyum, kok...!kamu diam saja din..!! oo gak apa-apa do” jadi cita-citamu ingin menjadi apa?” kalau aku inngin membahagiaka kedua orang tuaku. Begitu yaa? Dina pun terus berjalan dengan kebingungan. Sampai disekolah dinapun merasa ada yang kurang karena tiada sahabatnya yang datang. Bel masuk pun telah dibunyikan, semua siswa berbaris dilapangan untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru pada setiap paginya. Setelah berbaris dina masuk ke kelasnya. Di dalam kelas tiba-tiba temannya memanggil “din..din!! siap pr matemaatika..?ooo pr matematika, kalau aku sudah siap, kalau kamu? Kalau aku sih belum siap. “din bolehkah aku pinjem buku matematikamu’tanya do” bole sihh tapi ada syaratnya:apaan tu? Syaratnya mudah kok kamu harus menjawab pertanyaanki. Yang pertama kamu memiliki cita-cita? Iya aku memiliki cita-cita aku ingin menjadi dokter kenapa kamu ingin menjadi dokter? Ya karena aku ingin menolong orang-orang yang sakit dikampungku. “emangnya dikampungmu diserang wabah penyakit apa?”wabah penyakit flu burung, saat ini banyak orang-orang yang sakit belum terobati “kalau begitu harus cepat-cepat dicegah wabah penyakitnya”. Iyasih tapi belum ada solusinya, saya pun ikut perihatin atas musibah yang menimpa kampungmu. Terlslu asyiknya berbicara, guru pun masuk ke dalam kelas masing-masing siswa kembali ke bangkunya. Belajat mengajar pun dimulai, asyik-asyiknya belajar, bel pun berbunyi kini saatnya jam istirahat. Isaat semua ke kanrin dina membawa teman-temannya untuk pergi kekantin dengan bersama-sama. Sesampainya di kantin dina pun merasa kehilangan uang, lalu ia berkata kepada temannya “Ree uangku hilang” lalu bagaimana kara rere. “begini saja sebaiknya kamu pakai uangku saja din buat beli jajan. Terimakasi kamu telah menolongku, nanti kalau ada uang akan ku ganti uangmu”kata dina”. Nggak usah din aku ikhlas kak nolong kamu. “terimakasih ya..! si kata dina. B el masuk kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya. Waktu pu telah berlalu, saatnya waktu pulang sekolah. Dina tidak lupa akan tugas piketnya, pada saat membersihkan kels ia melihat seekor burung kecil yang berusaha untuk bisa terbang walaupun ia masih kecil, seperti itulah hidup yang ingin meraih cita-cita agar menjadi orang yang sukses tanya dalam hati. Waktu pulang sekolah ia teringat sesuatu dipikirannya yaitu, setelah pulang nanti ia harus menolong ibunya dalam pekerjaan rumah, karena membantu ibu itu adalah tugasnya sehari-hari. Tiba dirumahnya ia meletakkan sepatu dan tasnya pada tempatnya. Assalamualaikum bu..? sambil mencium tangan ibunya. Waalaikumsalam jawab ibu. Ibu b olehkah aku bertanya pada ibu, tanya dina. Boleh mau tanya tentang apa? Begini buu apakah ibu memiliki cita-cita? “iya ibu memiliki cita-cita menjadi guru tetapi sekarang ibu sudah tua, ibu sudah gak mempunyai kekuatan dan ibu sekarang hanya bisa berharap kepada anak-anak ibu agar bisa terwujud cita-citanya, maka dari itu kamu harus rajin belajar , solat dan berdoa kepada ALLAH swt dan janganlah kamu mundur dalam menuntut ilmu. Insyaallah bu akan dina pegang kata-kata ibu tadi. Dari situlah dina berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya dengan memotivasi dirinya agar lebih giat belajar. Tidak lupa dina juga mengajak teman-temannya untuk belajar bersama agar dapat memperoleh hasil yang baik. Walaupun dina belajar dengan giat tetapi ia juga tidak lupa membantu ibunya membersihkan pekerjaan rumah karena itu sudah menjadi tanggung jawabnya menjadi seorang anak. Dina selalu berbakti kepada orang tuanya. Dia tidak pernah merepotkan kedua orang tuanya. Dia selalu menyisihkan uang sakunya untuk ditabung agar dia juga bisa membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan sekolah. Menjadi seorang guru adalah impian dina, dina ingin menjaadi seorang guru karena guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, begitu mulianya seorang guru dengan segala ilmu yang dipunyainya dia ikhlas mengajarkan murid-muridnya agar menjadi pandai. Sebab dari itu dina ingin sekali menjadi seorang guru. Apa yang tisak diketahyi oleh dina pasti dina tidak akan segan-segan untuk bertanya kepada gurunya karena malu bertanya akan sesat di jalan. Dina selalu menganggap guru di sekolah sebagai orang tua keduanya karena yang mengajarkan dan mendidik kita di sekolah adalah guru. Demi ingin mewujudkan cita-citanya dan kebahagiaan kedua orang tuanya kini saatnya ia menunjukkan kemampuannya dalam belajar dengan kata-kata yang dilontarkan ibunya tadi. Dina menjadi semangat apa yang telah dikatakan ibunya. Cita-cita dina ingin menjadi seorang guru yang bijaksana dan ramah kepada muridnya. Demi cita-citanya ia pun mengalami banyak perubahan dan menjadi aktif dalam belajar. Dengan demikian ia selalu giat belajar, berdoa dan berusaha karena tanpa doa dan usaha tidak akan terwujudnya suatu cita-cita seseorang. Maka dari itu raihlah cita-cita mu setinggi langit dengan berdoa dan bekerja keras. Setelah dina menyelesaikan sekolahnya dan lulus dengan hasil yang baik dina pun senang dan memberitahu kepada ibunya. Betapa senangnya hati seorang orang tua apabila anaknya lulus dengan hasil yang baik. Setelah itu dina melanjutkan untuk kuliah di jurusan yang dia inginkan yaitu guru. Dina mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah karena dina termasuk murid yang pandai ibunya senang karena dina mendapatkan beasiswa. Kini dina tidak merepotkan kedua orang tuanya lagi. Dina belajar dengan sungguh-sungguh dia todak mau menyia-niyiakan kesempatan yang berharga ini. Tiada waktu dia habiskan untuk berfoya-foya melainkan dia melakukan hal-hal yang bermanfaat. Setelah beberapa semester ia lalui dengan hasil yang baik dina pun berhasil memyelesaikan kuliahnya betapa senangnya dina dan orang tunaya tetapi tidak pernah ada kesombongan dalam hatinya. Segera dia melamar pekerjaan untuk menjadi seorang guru sudah lama cita-cita ini dia impikan akhirnya terwujud juga kini dia menjadi seorang guru yang dia inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar